Kampoeng Indramayu
INDRAMAYU – Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten
Indramayu meminta agar masyarakat berfikir jernih terhadap kasus yang
menimpa mantan Bupati Indramayu DR. H. Irianto MS. Syafiuddin karena
hal ini merupakan upaya pembunuhan karakter.
Hal itu disampaikan K.H. Sufyan Tsauri, S.Ag. MA. Salah seorang
pengurus ICMI Kabupaten Indramayu, menurutnya saat ini masyarakat
terlalu mudah percaya terhadap apa yang menjadi berita. Bahkan ada
bagian masyarakat yang menerima mentah-mentah berita tersebut tanpa
mengeceknya terlebih dahulu, bahkan kemudian berita itu disebarkan.
Padahal sebagai umat selayaknya masyarakat Indramayu apabila menerima
berita harus dilakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum diterimanya.
Sofyan menambahkan, apa yang menimpa terhadap mantan Bupati Indramayu
adalah karena terjadinya politisasi hukum oleh segelintir orang.
Padahal jika hukum dipermainkan, maka Allah akan melaknat orang-orang
yang dengan sengaja mempermainkannya. ICMI meyakini bahwa mantan
bupati tersebut tidak melakukan tindakan korupsi seperti apa yang
dituduhkan selama ini. Keyakinan itu karena didasarkan pengakuan
langsung dari mantan bupati tersebut. “Pa Yance dihadapan saya
bersumpah dengan mengatakan Demi Allah bahwa dirnya tidak melakukan
korupsi, dan dirnya berani berumpah dengan seribu Al Quran.” Katanya.
ICMI berharap, dengan melihat kondisi yang demikian diharapkan kepada
mantan Bupati Indramayu untuk tetap sabar dan tabah serta berjiwa
lapang. Kemudian ICMI juga tetap memberikan dukungan sepenuhnya kepada
jalannya roda pemerintahan di Indramayu yang dipimpin oleh pasangan
Hj. Anna Sophanah dan Drs. H. Supendi. M.Si. serta yang terpenting
masyarakat dapat berfikir dengan jernih dan tidak terprovokasi oleh
tindakan segelintir orang. (Syamsul/Deni/humasindramayu.com)